Nama:
Muji Riyantoro
NPM:
31109537
Kelas:
3DB21
Mata Kuliah:
Terapan Komputer Perbankan #
Fakultas:
Program Diploma Tiga
Jurusan:
D3-Manajemen Informatika
Dosen:
Tisa Maharani
KD-MK: AK013214
Tugas Tulisan Softskill Semester 6
Bank
merupakan industri yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari
masyarakat kemudian menyalurkannya dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan.
Oleh karena itu penting bagi bank untuk menjaga kepercayaan masyarakat sebab
kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat.
Perkembangan
di dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat kompleksitas yang tinggi
dapat berpengaruh terhadap performa suatu bank. Kompleksitas usaha perbankan
yang tinggi dapat meningkatkan resiko yang dihadapi oleh bank-bank yang ada di
Indonesia. Permasalahan perbankan di Indonesia antara lain disebabkan
depresiasi rupiah, peningkatan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
sehingga menyebabkan meningkatnya kredit bermasalah. Lemahnya kondisi internal
bank seperti manajemen yang kurang memadai, pemberian kredit kepada kelompok
atau group usaha sendiri serta modal yang tidak dapat mengcover terhadap
resiko-resiko yang dihadapi oleh bank tersebut menyebabkan kinerja bank
menurun.
Penurunan
kinerja bank dapat menurunkan pula kepercayaan masyarakat. Pemeliharaan
kesehatan bank antara lain dilakukan dengan tetap menjaga likuiditasnya
sehingga bank dapat memenuhi kewajiban kepada semua pihak yang menarik atau
mencairkan simpanannya sewaktu-waktu. Kesiapan memenuhi kewajiban setiap saat
ini, menjadi semakin penting artinya mengingat peranan bank sebagai lembaga
yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Di samping faktor
likuiditas, keberhasilan usaha bank juga ditentukan oleh kesanggupan para
pengelola dalam menjaga rahasia keuangan nasabah yang dipercayakan kepadanya
serta keamanan atas uang atau asset lainnya yang dititipkan pada bank.
Pada
penulisan saya kali ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh rasio keuangan
Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya Operasi dibanding Pendapatan Operasi
(BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap kinerja bank yang diukur
dengan Return On Asset (ROA).
Analisis
rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang banyak digunakan. Rasio
merupakan alat untuk menyediakan data terhadap kondisi yang mendasari. Rasio
merupakan salah satu titik awal, bukan titik akhir. Rasio yang diinterprestasikan
dengan tepat mengidentifikasi area yang memerlukan investigasi lebih lanjut.
Analisa rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar
perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi
dengan mempelajari masing-masing komponen yang membentuk rasio.
Return
On Assets (ROA)
ROA
merupakan kemampuan dari modal yang diinvestasikan ke dalam seluruh aktiva
perusahaan
untuk menghasilkan keuntungan. ROA menggunakan laba sebagai salah satu cara
untuk
menilai
efektivitas dalam penggunaan aktiva perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin
tinggi
laba
yang dihasilkan, maka semakin tinggi pula ROA, hal itu berarti bahwa perusahaan
semakin
efektif
dalam penggunaan aktiva untuk menghasilkan keuntungan. Berdasarkan data dari
Statistik Perbankan Indonesia tentang kinerja bank umum bulan Januari 2012
diperoleh bahwa ROA nya sebesar 3,76% sedangkan pada bulan Desember 2011
sebesar 3,03% yang didapat berdasarkan perbandingan laba sebelum pajak dan
rata-rata total assets. Informasi mengenai kinerja sangat bermanfaat bagi
pengguna laporan keuangan. Bagi kelompok investor, kreditor maupun masyarakat
umum menginginkan investasi mereka yang ditanamkan ke bank perlu untuk
mengetahui kinerja bank tersebut. Pengembalian atas investasi modal berguna bagi
evaluasi manajemen, analisis profitabilitas, peramalan laba, serta perencanaan
dan pengendalian.
Capital
Adequacy Ratio (CAR)
CAR
adalah rasio atau perbandingan antara modal bank dengan aktiva tertimbang
menurut resiko (ATMR). CAR menjadi pedoman bank dalam melakukan ekspansi di
bidang perkreditan. Dalam prakteknya perhitungan CAR yang oleh Bank Indonesia
disebut Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank (KPMM) tidaklah sederhana. KPMM
adalah perbandingan antara Modal dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko
(ATMR). Baik ATMR maupun Modal Bank memerlukan rincian dan kesamaan pengertian
apa yang masuk sebagai komponen untuk menghitung ATMR dan bagaimana
menghitungnya. Berdasarkan data dari Statistik Perbankan Indonesia tentang
kinerja bank umum bulan Januari 2012 diperoleh bahwa CAR nya sebesar 18,41%
sedangkan pada bulan Desember 2011 sebesar 16,05%.
Biaya
Operasi Dibanding Dengan Pendapatan Operasi (BOPO)
BOPO
merupakan rasio antara biaya operasi terhadap pendapatan operasi. Biaya operasi
merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitas
usaha utamanya seperti biaya bunga, biaya pemasaran, biaya tenaga kerja dan
biaya operasi lainnya. Pendapatan operasi merupakan pendapatan utama bank yaitu
pendapatan yang diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan
pendapatan operasi lainnya. Semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisien bank
dalam menjalankan aktivitas usahanya. Bank yang sehat rasio BOPO-nya kurang
dari satu sebaliknya bank yang kurang sehat, rasio BOPO-nya lebih dari satu.
Menurut ketentuan Bank Indonesia efisiensi operasi diukur dengan BOPO.
Berdasarkan data dari Statistik Perbankan Indonesia tentang kinerja bank umum
bulan Januari 2012 diperoleh bahwa BOPO nya sebesar 129,7% atau 1,29 sedangkan
pada bulan Desember 2011 sebesar 85,41% atau 0,85.
Loan
To Deposit Ratio (LDR)
LDR
merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban keuangan
yang harus dipenuhi. Kewajiban tersebut berupa call money yang harus dipenuhi
pada saat adanya kewajiban kliring, dimana pemenuhannya dilakukan dari aktiva
lancar yang dimiliki perusahaan. LDR dihitung dari perbandingan antara total
kredit dengan dana pihak ketiga. Total kredit yang dimaksud adalah kredit yang
diberikan kepada pihak ketiga (tidak termasuk kredit kepada bank lain). Dana
pihak ketiga yang dimaksud yaitu antara lain giro, tabungan dan deposito (tidak
termasuk antarbank). Standar terbaik LDR adalah diatas 85%. Untuk dapat
memperoleh LDR yang optimum, bank tetap harus menjaga NPL. Berdasarkan data
dari Statistik Perbankan Indonesia tentang kinerja bank umum bulan Januari 2012
diperoleh bahwa LDR nya sebesar 78,58% sedangkan pada bulan Desember 2011
sebesar 78,78%.
Berdasarkan
perhitungan terhadap ROA, CAR, BOPO, dan LDR maka dapat diambil simpulan
sebagai berikut:
1. CAR pada bulan Januari 2012
mengalami kenaikan 2,36% menjadi 18,41 hal itu menunjukkan bahwa CAR tersebut
mempunyai peluang untuk memberikan kredit. Dengan CAR yang cukup atau memenuhi
kententuan, bank tersebut dapat beroperasi sehingga terciptalah laba. Dengan
kata lain semakin tinggi CAR semakin baik kinerja suatu bank. Penyaluran kredit
yang optimal, dengan asumsi tidak terjadi macet akan menaikkan laba yang
akhirnya akan meningkatkan ROA.
2. BOPO pada bulan Januari
2012 mengalami kenaikan 0.44 menjadi 1,29 hal itu menunjukan bahwa BOPO pada
bulan tersebut kurang sehat, sedangkan pada bulan Desember 2011 BOPO nya sehat
karena memiliki nilai 0,85.
3. LDR pada bulan Januari 2012
mengalami penurunan 0,2% menjadi 78,58% hal itu menunjukkan LDR tersebut kurang
baik karena Standar LDR yang baik adalah 85% sampai dengan 110%. Oleh karena
itu pihak manajemen harus dapat mengelola dana yang dihimpun dari
masyarakat untuk kemudian disalurkan kembali dalam bentuk kredit.
Referensi:
Bank
Indonesia. 2012. Statistik Perbankan Indonesia Vol 10 No 2 Januari 2012. http://www.bi.go.id/web/id/Statistik/Statistik+Perbankan/Statistik+Perbankan+Indonesia/
Prasnanugraha
Ponttie. 2007. Analisis Pengaruh Rasio-rasio Keuangan Terhadap Kinerja Bank
Umum di Indonesia. http://eprints.undip.ac.id/17628/1/Ponttie_Prasnanugraha.pdf
CHRISTIAN RAMOS K
Hai. aku juga punya materi yang berhubungan dengan kinerja bank. kunjungi saja di.
BalasHapushttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2232/1/Analisis%20Kinerja%20Perbankan%20yang
%20mengadopsi%20standar%20pelaporan%20internasional%20(IFRS)%20berdasarkan%20harga
%20saham,laba%20per%20saham%20dan%20kapitalitas%20pasar004.pdf